Thinkering is our passion

Di tengah obrolan dengan istri saya, yang akan melakukan penelitian untuk disertasinya, ternyata dia membutuhkan alat pengukur kadar air tanah. Wah kebetulan, sudah ada alatnya! Ternyata tidak cukup. Sensor dan alat memang membaca konduktivitas (atau juga resistensi) tanah yang menandakan adanya air di dalam tanah. Kadar air menentukan resistensi yang terbaca antar dua kutub sensor, semakin kecil resistensi maka semakin besar kadar air yang terkandung. Dan yang dibutuhkan di dalam penelitian adalah persentase air yang terkandung, seperti halnya pengukuran dengan metode gravimetri. Untuk membuat alat itu bisa mengukur juga presentase kandungan air, maka kita melakukan kalibrasi. Diambil lebih dari seratus (100) sampel tanah, diukur oleh alat, dicatat, dan dilakukan gravimetri di lab. Dari sampling ini didapatkan persamaan yang menunjukkan relasi antara konduktivitas sensor dan presentase kadar air tanah.

Kebutuhan lain adalan portabilitas, karena sensor tanah yang ditanam jumlahnya banyak dalam areal yang cukup luas. Alat harus dapat dibawa dengan mudah, diberi sumber listrik (power) yang portable juga dan bisa menyambung ke sensor dengan mudah. Untuk power tidak masalah, secara elektronik bisa menggunakan powerbank seperti yang digunakan untuk charge HP. Untuk urusan lain, saya desain casing yang ringkas yang bisa menampung sensor suhu & kelembaban, sensor cahaya, LCD, dan juga konektor ke sensor tanah. Casing juga bisa diprint dengan mudah oleh 3D printer saya.

Akhirnya terciptalah alat sebuah alat multi sensor meter, seperti ini... yang dinamakan dengan GardSens. Bisa membaca suhu & kelembaban lingkungan sekitar, bisa membaca intensitas cahaya, bisa membaca kadar air tanah dan sekaliguas menampilkannya dalam display LCD. Dan cukup dicatu dengan powerbank HP.